Mengenal Roket SpaceX Falcon 9
SpaceX Falcon 9, Roket Kelas Orbital yang Dapat Digunakan Kembali
SpaceX Falcon 9 adalah roket dua tahap yang dirancang untuk melakukan misi pengangkutan muatan, orang dan satelit menuju orbit bumi. Falcon 9 merupakan roket kelas orbital pertama di dunia yang dapat digunakan kembali bahkan setelah melakukan peluncuran berulang kali. Penggunaan kembali secara partial memungkinkan transportasi ke luar angkasa menjadi lebih hemat biaya.
Falcon 9 dapat membawa muatan menuju low Earth orbit (LEO) hingga 22.800 kg dan muatan hingga 8.300 kg menuju orbit Geostationary transfer orbit (GTO). Roket tahap pertama pada SpaceX Falcon 9 ditenagai oleh 9 mesin merlin yang menghasilkan daya dorong hingga hingga 845 kilonewton (kN) di permukaan laut. Daya dorong akan meningkat menjadi 981 kN ketika roket memasuki ruangan hampa udara. Hingga artikel ini diterbitkan, SpaceX telah meluncurkan 184 roket falcon 9. Dengan 182 peluncuran sukses, 1 kegagalan parsial, dan 1 kehilangan total akibat roket yang meledak saat mengudara
Tentang SpaceX Falcon 9
Sejarah SpaceX Falcon 1
Elon musk mendirikan SpaceX pada tahun 2002 dengan ide awal untuk merevolusi perkembangan aerospace dan perjalanan ruang angkasa. Perjalanan dimulai dengan manufaktur roket falcon 1, roket dengan bahan bakar cair pertama yang diproduksi perusahaan swasta. Setelah 3 kali kegagalan peluncuran, Peluncuran falcon 1 berhasil menempatkan muatan dummy ke orbit pada Juli 2009. 6 tahun pengembangan, SpaceX mencapai titik kesuksesan pertama dengan peluncuran dan orbit satelit pencitraan RazakSAT Malaysia.
Setelah mencapai kesuksesan pertama, jasa peluncuran menggunakan roket falcon 1 tidak tersedia lagi untuk dibeli. sebagai gantinya SpaceX akan mengembangkan layanan baru di masa depan. Falcon 9 diciptakan untuk menggantikan falcon 1 untuk mengakomodasi peluncuran dengan kapasitas muatan yang lebih besar.
Sejarah SpaceX Falcon 9
Era falcon 9 dimulai dengan peluncuran pertamanya di Cape Canaveral, Florida pada Juni 2010. Falcon 9 kembali mencetak sejarah dengan melakukan misi pengiriman menuju stasiun luar angkasa internasional (ISS) pada Oktober 2012. Pada tahun 2014 falcon 9 mulai menjalani serangkaian uji coba untuk dapat digunakan kembali setelah melakukan misi peluncuran.
Pada 8 April 2016, SpaceX untuk pertama kalinya berhasil mendaratkan sebagian roket falcon 9 di kapal drone mereka. Setelah itu pada 30 Maret 2017 merupakan hari dimana tahap pertama dari roket falcon 9 berhasil digunakan kembali. Peluncuran tersebut menjadi sebuah saksi sejarah dimana roket kelas orbital milik SpaceX dapat memanfaatkan penggunaan ulang roket falcon 9 secara maksimal.
Bagaimana Cara Kerja Roket Falcon 9?
Mesin roket memiliki dua tahap
Tahap pertama dari roket falcon 9 menggunakan mesin yang disusun dalam orientasi 1 mesin ditengah dan 8 mesin lainya mengelilinginya dengan struktur Octaweb. Berbeda dengan versi sebelumnya yang diatur dalam susunan barisan 3×3. Struktur octaweb dapat mengurangi ukuran panjang dan berat tahapan pertama roket falcon 9. Octaweb juga menyederhanakan desain dan perakit rocket, serta menurunkan biaya proses manufaktur falcon 9. Tahap kedua falcon 9 hanya bekerja menggunakan 1 buah mesin dengan bahan bakar oksigen cair. Kedua mesin mampu menghasilkan daya dorong hingga 981 kilonewton.
Pemisahan tahap roket
Setiap roket yang menggunakan mekanisme multi-tahap membutuhkan sebuah interstage untuk menghubungkan tahap pertama dan kedua roket. interstage juga merupakan tempat dimana tahap kedua ditempatkan. Hal ini dilakukan untuk melindungi tahap kedua selama fase pertama peluncuran. Pada saat yang tepat, interstage dapat memisahkan antara tahap pertama dan kedua roket.
Memisahkan tahap roket merupakan sebuah mekanisme yang sulit, tetapi SpaceX membuat pemisahan falcon 9 menjadi lebih sederhana. Sebagian besar roket lainya menggunakan pyrotechnic system yang rumit dari baut peledak untuk melakukan pemisahan tahap. Namun, SpaceX menggunakan all-pneumatic stage separation system yang lebih sederhana dibandingkan pyrotechnic system.
Pelepasan Muatan
Fairing falcon 9 terbuat dari bahan komposit karbon, di mana pelepasan fairing akan terjadi sekitar 3 menit setelah penerbangan. Hal ini dilakukan untuk melindungi satelit dalam perjalanan mereka menuju orbit yang telah ditentukan. Pihak SpaceX masih terus memikirkan untuk memulihkan fairing untuk dapat digunakan kembali pada peluncuran selanjutnya.
Pendaratan
Proses pendaratan tahap pertama roket falcon 9 terjadi ketika roket melewati staging. Tahap pertama akan jatuh melalui atmosfer dengan kecepatan 4.700 km per jam. Pendorong dingin pada bagian atas akan memutar balikan roket menjadi posisi tegak. Mesin tahap pertama akan kembali beroperasi untuk memperlambat jatuh roket hingga 20 km per jam. Kemudian, kaki kaki roket akan menyebar. 3 dari 9 mesin akan menyala kembali hingga proses pendaratan berhasil dilakukan.
Masa Depan Falcon 9
Baca Juga: Mengenal Starlink Internet Satelit Buatan Elon Musk
Banyak orang bertanya-tanya, apakah mungkin Falcon 9 dapat menuju bulan?. Firefly Aerospace sebuah perusahaan aerospace swasta Amerika yang berbasis di Austin telah memilih falcon 9 untuk melakukan misi pendaratan di bulan komersial pertama mereka pada tahun 2023 mendatang. Falcon 9 akan melakukan perjalanan menuju bulan bersama dengan 10 muatan penelitian yang disponsori oleh NASA