Usia Produktif Indonesia Hadapi Persaingan Dunia Kerja
Data Badan Pusat Statistik tahun 2022 menunjukkan Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah populasi usia produktif (15-64 tahun) melebihi yang tidak produktif (14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas). Bonus demografi ini diperkirakan akan meningkatkan populasi usia produktif sekitar 70%. Namun, hal ini juga membawa tantangan, karena persaingan kerja semakin ketat. Diperlukan upaya serius untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai dan meningkatkan kualifikasi tenaga kerja.
Data BPS juga menunjukkan bahwa tingkat inflasi terbuka bervariasi berdasarkan tingkat pendidikan. Misalnya, kemiskinan terbuka untuk mereka yang berpendidikan SD ke bawah adalah 3,61%, sementara lulusan universitas menghadapi tingkat pengangguran sebesar 7,35%. Hal ini menyoroti perlunya investasi dalam pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kesadaran akan jalur karir juga menjadi kunci. Menurut Jovita, 86% generasi muda mengaku bingung dari mana memulai perjalanan karir mereka. Pendampingan karir menjadi penting untuk membantu mereka mengidentifikasi tujuan karir mereka. Talenesia menyediakan saran, sumber daya, dan pelatihan untuk menghadapi pasar kerja yang kompetitif.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing sangat penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Peran SDM diharapkan dapat mendukung Indonesia mencapai target dalam RPJPN 2005-2025, yaitu pendapatan per kapita setara dengan negara yang memiliki pendidikan menengah atas.
Keberhasilan mencapai target tersebut juga akan mendukung visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi “Indonesia emas” pada tahun 2045. Salah satu aspek kunci dari visi ini adalah memiliki SDM yang unggul. Talenesia sebagai konsultan karir bertujuan menyiapkan angkatan kerja berkualitas dan kompetitif.
Investasi yang lebih besar diperlukan dalam pendidikan, pelatihan, dan pembangunan ekonomi inklusif. Pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai, meningkatkan kualifikasi tenaga kerja, dan memberikan bimbingan karir yang dibutuhkan oleh generasi muda. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memanfaatkan potensi bonus demografi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.