Laba Sony Melonjak Berkat Kinerja Bisnis Game di Tengah Keterlambatan Produksi Serial TV
SiTeknoBanget.com – Sony mencatatkan kenaikan laba operasional sebesar 73% pada kuartal Juli-September, didorong oleh penjualan yang kuat di sektor game dan jaringan yang membantu mengimbangi pelemahan di produksi serial televisi.
Dikutip dari Reuters pada Senin 11 Novermber 2024, perusahaan teknologi asal Jepang ini mempertahankan proyeksi laba tahunan sebesar 1,31 triliun yen (Rp129,7 triliun) hingga Maret mendatang. Angka ini sejalan dengan estimasi 24 analis yang disurvei LSEG sebesar 1,34 triliun yen.
Laba operasional Sony pada kuartal kedua meroket menjadi 455,1 miliar yen dari 263 miliar yen pada periode yang sama tahun lalu, ditopang oleh penjualan sensor kamera yang solid.
Mengutip dari Reuters, Presiden Sony, Hiroki Totoki, menyoroti peningkatan profitabilitas bisnis perangkat keras game dan kenaikan penjualan software pihak ketiga. “Kami terus melihat transisi yang lancar dari PS4 ke PS5 di kalangan konsumen, yang juga mendorong peningkatan penjualan software,” ujar Totoki.
Segmen game dan layanan jaringan menyumbang lebih dari sepertiga pendapatan Sony, dengan laba hampir tiga kali lipat mencapai 138,8 miliar yen selama kuartal tersebut. Sony baru saja meluncurkan versi terbaru konsol unggulannya dengan grafis yang lebih baik pada 7 November.
Sony menaikkan proyeksi laba tahunan sektor game menjadi 355 miliar yen dari 320 miliar yen, yang berkontribusi pada revisi kenaikan proyeksi pendapatan tahunan grup menjadi 12,71 triliun yen.
Meskipun penjualan PlayStation 5 turun 22% menjadi 3,8 juta unit pada kuartal kedua 2023, Sony tetap mempertahankan target penjualan 18 juta unit untuk tahun fiskal ini.
Di tengah meningkatnya biaya pembuatan game, Sony bulan lalu menutup dua pengembang PlayStation, termasuk Firework Studios yang mengembangkan game “Concord” yang diluncurkan pada Agustus.
Segmen pictures Sony menghasilkan laba 18,5 miliar yen pada kuartal ini, turun dari 29,4 miliar yen tahun lalu, sebagian disebabkan oleh tertundanya produksi serial TV akibat pemogokan di Hollywood pada 2023.