Google Dituntut untuk Menjual Chrome Oleh Kehakiman AS
Google Diminta untuk segera menjual Browsernya, Chrome, membagikan data dan hasil pencarian kepada kompetitor. Selain itu, Google kemungkinan diminta untuk menjual Android.
Dikutip dari Reuters, langkah-langkah tersebut merupakan tuntutan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) yang berpotensi membentuk kembali cara pengguna dalam menemukan berbagai informasi di internet.
Sebagai informasi, Chrome bertahan selama satu dekade sebagai mesin pencari paling banyak digunakan. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan kalau Google melakukan monopoli terhadap mesin pencarian dan iklan di Amerika Serikat.
“Perilaku melanggar hukum Google telah merampas saingan tidak hanya dari saluran distribusi kritis tetapi juga mitra distribusi yang dapat memungkinkan masuk ke pasar ini oleh pesaing dengan cara baru dan inovatif,” kata Departemen Kehakiman dan penegak antimonopoli negara bagian dalam pengajuan pengadilan pada Rabu, 20/11.
Tuntutan tersebut juga menjadi akhir kesepakatan Google dengan berbagai vendor smartphone, termasuk Apple, di mana Google membayar jutaan dollar untuk menjadikan Chrome sebagai browser bawaan perangkat.
Google menyebut proposal itu mengejutkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 21/11.
“Tuntutan DOJ merupakan sesuatu yang berlebihan dan belum pernah terjadi sebelumnya, (hal ini) akan merugikan konsumen, pengembang, dan usaha kecil Amerika – dan membahayakan kepemimpinan ekonomi dan teknologi global Amerika pada saat yang paling dibutuhkan,” kata Chief Legal Officer Alphabet Kent Walker.
Hakim Distrik AS Amit Mehta telah menjadwalkan persidangan atas proposal tersebut pada bulan April, meskipun Presiden terpilih Donald Trump dan kepala antimonopoli Deaprtemen Kehakiman berikutnya dapat turun tangan dan mengubah arah dalam kasus tersebut.