Mengenal Starlink Internet Satelit Buatan Elon Musk

Mengenal Starlink Internet Satelit Buatan Elon Musk
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Mengenal Starlink Internet Satelit Buatan Elon Musk. Starlink merupakan sebuah sistem satellite constellation yang bertujuan untuk memberikan jangkauan internet secara global. Starlink internet satelit ini sangat cocok untuk daerah pedesaan dan daerah daerah pedalaman di mana tidak mendapatkan konektivitas internet. Infrastruktur starlink internet satelit diharapkan dapat memberikan konektivitas kepada user di luar daerah urban dan suburban. 

Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) merupakan perusahaan roket dan pesawat ruang angkasa swasta yang didirikan Elon Musk pada tahun 2022. SpaceX berinisiatif menciptakan sebuah jaringan internet broadband secara global dengan nama jual “Starlink”. Starlink menggunakan konstelasi satelit dengan orbit  bumi rendah untuk menyediakan layanan internet satelit berkecepatan tinggi.

SpaceX pertama kali meluncurkan satelit starlink menuju orbit bumi rendah pada awal tahun 2018. Hingga saat ini spaceX telah berhasil meluncurkan lebih dari 2.000 unit satelit starlink di orbit bumi rendah. Elon musk berencana terus menambah jumlah satelit starlink mereka hingga mendekati 12.000 unit dalam waktu dekat. Pada akhirnya spaceX berharap memiliki sebanyak 42.000 satelit starlink yang akan disebut sebagai mega constellation. SpaceX telah merencanakan akan meluncurkan 53 satelit starlink per setiap peluncuran roket Falcon 9.

Tiga tahun setelah peluncuran perdana, proyek starlink telah memasuki tahap beta testing pada awal 2021. Saat ini starlink telah mengakhiri masa beta testing dan telah menyediakan layanan mereka pada 32 negara di seluruh dunia.

Sumber Gambar: academy.moralis.io

Teknologi internet berbasis satelit bukanlah hal yang baru, teknologi internet satelit telah tersedia sejak tahun 2004. Internet berbasis satelit memiliki cara kerja yang berbeda, hal ini melibatkan pengiriman data dengan sinyal radio melalui ruang hampa, bukan melalui kabel seperti internet fiber yang sedang booming saat ini. Ground stations (stasiun bumi) menyiarkan sinyal radio menuju satelit di orbit bumi, yang kemudian satelit akan mengembalikan data menuju pengguna di bumi.

Starlink mempunyai caranya tersendiri untuk menguasai pasar internet satelit. Tujuan starlink adalah menciptakan jaringan latensi rendah yang memfasilitasi pengguna internet starlink. Tantangan menciptakan jaringan global di luar angkasa dengan latensi rendah bukanlah hal yang mudah. SpaceX telah mengusulkan konstelasi hampir 42.000 satelit seukuran tablet yang akan mengelilingi dunia dalam orbit rendah untuk menjawab tantangan ini.

Sebuah Geostationary Satellite pada umumnya memiliki ketinggian lebih dari 35.000 km diatas permukaan laut. Jarak Geo Satelit dengan bumi merupakan masalah utama yang menyebabkan latency yang tinggi saat penggunaan internet satelit. Sistem starlink dibangun dalam dua cara yang penting:

  • SpaceX ingin menggunakan satelit yang mengorbit bumi dengan jarak rendah sekitar 550 km diatas permukaan laut.
  • Dengan memperpendek jarak starlink dapat secara drastis mengatasi masalah kecepatan internet dan latensi.
Sumber Gambar: gigazine.net

Pihak spaceX sendiri telah memastikan merencanakan parabola starlink untuk dapat tetap bekerja dengan stabil di berbagai kondisi cuaca ekstrem. Piringan parabola starlink telah dilengkapi dengan pemanas yang memberikan fungsi piringan parabola dapat mencairkan tumpukan salju yang berada diatasnya. SpaceX tetap menyarankan pengguna untuk meletakan parabola ditempat yang aman dari salju untuk memastikan kualitas sinyal tetap stabil.

Dalam website resmi starlink telah dijelaskan bahwa parabola starlink “Dirancang dan diuji secara ketat untuk menangani berbagai suhu dan kondisi cuaca, Starlink terbukti tahan terhadap cuaca dingin dan panas yang ekstrem, hujan es, hujan lebat, dan angin kencang, dan bahkan memiliki kemampuan untuk mencairkan salju”

Baca Juga: Mengenal Teleskop Hubble, Teleskop Optik Besar Pertama di Luar Angkasa

Starlink hingga saat ini telah menyediakan kecepatan sebesar 50 – 200 Megabits per second (Mbps), dan latensi sebesar 20 millisecond. Kecepatan dan latensi yang diperoleh memiliki kemampuan yang setara dengan internet berbasis kabel fiber. SpaceX berencana meningkatkan kecepatan hingga 300Mbps dan merencanakan untuk meningkatkan tarif berlangganan di masa depan.

Tujuan jangka panjang dari proyek starlink adalah dapat mengoperasikan ribuan satelit dan membuka jalan untuk kecepatan hingga 1 Gbps dan akan terus bertambah. Namun, pada kondisi saat ini layanan starlink masih dalam proses menuju optimal. Pengguna yang telah berlangganan starlink melaporkan bahwa kecepatan dapat bervariasi, dan terkadang kehilangan akses internet pun dapat terjadi.

layanan starlink saat ini telah tersedia di 36 negara pada benua Amerika, Eropa, dan sebagian benua Australia dengan cakupan area yang masih terbatas. Pihak starlink berencana untuk memperluas cakupan wilayah ke seluruh benua amerika pada akhir 2023. Beberapa negara di benua Asia dan Afrika telah ditandai sebagai akan segera hadir pada tahun 2023 mendatang termasuk indonesia. Internet Starlink dikabarkan akan memasuki wilayah indonesia dibawah naungan telkom group nantinya.

Sobat siteknobanget juga dapat melihat secara datail peta cakupan layanan internet starlink melalui website resmi starlink. Anda juga dapat memasukan alamat rumah untuk melihat apakah starlink telah tersedia di wilayah anda.

Sampai saat ini pihak spaceX menghindari peluncuran starlink ke daerah perkotaan. Beberapa alasan diantaranya adalah starlink sulit bersaing dengan penyedia layanan internet berbasis kabel fiber. Harga berlangganan yang ditawarkan internet kabel dengan paket internet kecepatan tinggi terbilang sudah sangat murah. Selain itu elon musk juga tengah berjuan untuk menciptakan teknologi yang dapat memasok bandwidth internet yang cukup bagi pengguna yang tinggal di wilayah padat penduduk.

Layanan starlink sangat bagus jika digunakan pada wilayah dengan tingkat populasi rendah hingga sedang. Tetapi layanan starlink tidak bagus untuk digunakan pada wilayah perkotaan dengan tingkat populasi yang tinggi.

Biaya langganan internet starlink saat ini dibandrol dengan harga $110 atau sekitar 1.7 juta per bulan berdasarkan kurs USD ketika artikel ini ditulis. Sebelum dapat berlangganan bulanan internet starlink, pengguna harus membayar biaya pembelian perangkat keras sebesar $599 atau 9.2 juta berdasarkan kurs USD ketika artikel ini ditulis. Perangkat keras yang dibeli berupa parabola starlink dan router wifi, yang secara langsung akan dikirimkan ke rumah anda ketika melakukan pembelian.

SpaceX juga telah memperkenalkan layanan premium starlink, yang menawarkan koneksi yang lebih stabil dan kecepatan yang lebih cepat. Namun biaya layanan premium dibanderol dengan harga yang sangat mahal yaitu $500 atau 7.7 juta per bulan berdasarkan kurs USD ketika artikel ini ditulis. dan harga perangkat keras sebesar $2500 atau 38 juta berdasarkan kurs USD ketika artikel ini ditulis untuk dapat memakai layanan premium. Layanan premium ini tampaknya diperuntukan untuk kebutuhan bisnis

Apakah sobat siteknobanget berniat untuk berlanggan layanan internet starlink jika telah tersedia di wilayah indonesia nantinya?

Anda mungkin juga menyukai