Meta Didenda Triliunan Akibat Data Pengguna Facebook Bocor!!

Meta Didenda Triliunan Akibat Data Pengguna Facebook Bocor!!

Meta Akan DIdenda Triliunan

Meta merupakan induk perusahaan Facebook, WhatsApp, dan Instagram akan didenda 265 juta euro atau setara Rp 4,3 triliun. Denda itu dibatalkan oleh Komisi Perlindungan Data di negara Irlandia (DPC). Denda ini terkait dugaan 500 juta data pengguna Facebook Bocor pada 2021. Menurut DPC, Meta telah melanggar pada Pasal 25 ayat 1 dan 2 yang tertuang dalam “Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation / GDPR)”.

Data Pengguna Facebook Bocor

Data pengguna Facebook yang bocor ini merupakan berisi nomor telepon dan alamat e-mail pengguna facebook dari tahun 2018 sampai 2019. Denda itu akan dijatuhkan kepada Meta setelah regulator di Uni Eropa melakukan penyelidikan yang lebih lanjut.

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Tentang Machine Learning

Selain didenda, DPC juga menuntut Meta untuk bertindak cepat dan memperbaiki situasi kebocoran data dalam jangka waktu tertentu.

“Keputusan ini memberikan peringatan dan perintah yang mengharuskan Meta Platforms Ireland Limited (MPIL) untuk (segera) memproses dan mengambil berbagai tindakan korektif yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu,” tulis DPC di situs resminya.

Penyelidikan terhadap kasus ini sudah dilakukan sejak 14 April 2021. Saat kasus ini terjadi, pihak Facebook berdalih bahwa data yang dibocorkan merupakan data lama.

Facebook pun mengatakan bahwa data tersebut tidak diretas dari sistem, melainkan diperoleh melalui metode “scraping”.

Scraping sendiri merupakan metode pengumpulan data atau informasi secara besar-besaran dari berbagai website dengan menggunakan software tertentu. Data yang diambil melalui metode ini biasanya berupa data yang terbuka untuk umum.

Menanggapi denda yang diberikan, Meta tidak mengatakan akan mengajukan banding atau tidak. Perusahaan menyatakan akan bekerja sama dan bekerja sama dengan pihak berwenang.

“Melindungi privasi pengguna dan keamanan data merupakan hal mendasar dalam cara kerja bisnis kami. Itulah mengapa kami bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Data negara irlandia untuk mengatasi masalah penting ini,” tulis Meta,

Anda mungkin juga menyukai